Kamis, 26 Maret 2015

TEKNIK ANNOUNCING



Teknik announcing adalah suatu keterampilan dalam bentuk menuturkan segala sesuatu yang mencakup kata, musik, atau link lagu yang disajikan. Teknik announcing ini diperlukan oleh setiap orang yang berkomunikasi dengan menggunakan suara sebagai profesi, announcer radio ataupun tv, dan public speaker. Seorang public speaker harus under control. Harus bisa mengontrol diri di depan audiens, mengontrol perkataan, tutur kata yang baik dan sopan, serta perilaku saat berbicara didepan audiens. Tujuan teknik announcing antara lain ialah untuk mengembangkan kemampuan seseorang dalam berkomunikasi melalui suara. Agar seseorang itu dapat berkomunikasi sebagai komunikator yang baik. Agar sang komunikator dapat menyampaikan pesan kepada komunikan dengan menggunakan kaidah – kaidah teknik announcing yang baik dan benar, sehingga pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat tersampaikan dengan baik dan jelas kepada komunikan.
            Tujuan dari adanya teori teknik announcing ialah :
ü  Untuk melatih dan mengembangkan kemampuan menghasilkan suara yang “menyenangkan” untuk didengar. Suara yang sedemikian rupa tentulah sangat dibutuhkan oleh seorang announcer. Jika seorang announcer mampu menghasilkan suara yang menyenangkan, otomatis pendengar akan tertarik untuk mendengarkan pesan dari sang announcer tadi.
ü  Kemampuan berbicara dengan artikulasi yang jelas dan sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia. Seorang announcer harus mampu berbicara dengan artikulasi yang jelas. Setiap perkataan yang diucapkan oleh seorang announcer harus terdengar jelas dan tidak belepotan. Ini tentulah bukan perkara yang mudah bagi seorang announcer, apalagi untuk announcer pemula. Membutuhkan pelatihan terlebih dahulu sebelum benar – benar go public. Seorang announcer juga wajib menggunakan bahasa formal yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Tidak boleh menggunakan bahasa alay ataupun bahasa informal yang kurang sopan.
ü  Kemampuan mengatur dan membuat variasi volume suara dan pitch secara efektif. Bukan hanya penyanyi saja yang harus mengatur volume serta pitch saat hendak membawakan lagu, aturan ini juga berlaku bagi seorang announcer. Tidak boleh asal ngomong dengan volume yang tidak teratur. Seorang announcer harus pandai menyesuaikan volume dengan isi berita yang dibawakan.
ü  Kemampuan memilih kata dan merangkai kalimat yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Seorang announcer harus pandai memilah – milah kata yang baik atau pantas untuk digunakan. Tidak semua kalimat harus diucapkan semua karena terkadang ada juga kalimat yang kurang penting untuk disampaikan. Seorang announcer juga harus bisa merangkai kata menjadi kalimat yang efektif. Dimana tidak ada pemborosan kata maupun pengulangan kata dalam kalimat tersebut.
ü  Kemampuan mengekspresikan sikap atau diri sendiri sehingga menumbuhkan dan menguatkan rasa percaya diri. Seorang announcer harus pandai mengekspresikan diri sendiri sesuai dengan berita atau acara yang dibawakan. Dimana ekspresi yang dibangun oleh announcer tersebut adalah ekspresi yang mampu menunjang kepedean sang announcer, sehingga bisa membuat announcer tampil percaya diri didepan audiens.
ü  Kemampuan memahami naskah dengan baik. Ini adalah hal pokok yang harus dimiliki oleh seorang announcer. Announcer yang baik adalah announcer yang mampu memahami naskah dengan baik. Dengan demikian, announcer akan dapat membawakan acara atau berita dengan baik dan maksimal.
ü  Kemampuan berbicara secara “bebas dan berimprovisasi” sesuai dengan program yang dibawakan. Yang dimaksudkan bebas disini ialah announcer bebas hendak berimprovisasi dengan kata – katanya sendiri, namun tidak boleh melenceng dari naskah. Dengan kata lain, improvisasi dari sang announcer harus tetap mengandung pesan atau inti yang sama dengan apa yang tertera pada naskah.

Seseorang yang berbicara, bercerita, berceramah kepada audiens, dan mewakili suatu lembaga atau instansi stasiun penyiaran disebut sebagai announcer. Ada beberapa posisi sebagai announcer, antara alin :
ü  Announcer adalah yang “terdepan” / ujung tombak, karena ia menjadi link antara audiens ataupun antara stasiun penyiaran dengan audiensnya. Announcer disebut sebagai kunci dari kesuksesan sebuah acara.
ü  Announcer menjadi presenter, komunikator, interpreter, karena ia menjadi pemandu dalam sebuah acara serta seseorang yang akan menyampaikan pesan kepada komunikan.
ü  Mengingat sifat radio yang “personal” maka siaran radio mutlak harus ada announcer. Siaran radio tidak akan jalan tanpa adanya seorang announcer.
ü  Akar dari ilmu teknik announcing di komunikasi. Fondasi atau elemen penting yang mendasari adanya ilmu teknik announcing.
Lingkup tugas seorang announcer meliputi :
ü  Menuturkan informasi program yang dibawakan. Seorang announcer harus menyampaikan isi pesan dari program yang dibawakan kepada audiens.
ü  Membacakan naskah yang sudah disiapkan dan memberi komentar jika perlu. Dalam membawakan acara, announcer berbicara sesuai dengan naskah yang telah ada, namun jika dirasa perlu berimprovisasi, seorang announcer dapat memberikan sedikit komentar atau intermeso.
ü  Mewawancarai tamu atau narasumber. Announcer harus mampu mewawancarai narasumber dengan konteks petanyaan yang berhubungan dengan topik yang sedang diperbincangkan. Saat mewawancarai narasumber, announcer harus menggunakan kalimat yang sopan serta bersikap ramah kepada narasumber.
ü  Melayani interaksi dengan audiens. Apabila ada audiens yang hendak menyanggah, bertanya atau memberikan saran, seorang announcer harus bisa menanggapi dengan baik serta memberikan jawaban yang dibutuhkan oleh audiens.
ü  Mengoperasikan alat siar. Bagi seorang announcer komponen ini sudah merupaka kewajiban, selain announcer dituntut bisa berbicara di depan publik dengan baik, ia juga diwajibkan bisa mengoperasikan peralatan siar dengan baik sehingga jika dalam keadaan darurat, announcer dapat mengoperasikan alat siar sendiri.
ü  Saat siaran, memberikan komentar spontan terhadap lagu, musik, cuaca ataupun informasi lain yang disampaikan. Ia harus bisa mengimprovisasi pertanyaan tanpa harus bertopang pada naskah saja.

Bagi seorang announcer, suara emas dan berkarakter adalah dua komponen yang sangat penting untuk menunjang performanya di depan audiens. Namun hal ini dapat dilatih dengan langkah – langkah di bawah ini :
ü  Lancar berbicara dengan kualitas vokal yang baik. Seorang announcer harus lancar dan tidak boleh gagap dalam berbicara. Oleh sebab itu ia membutuhkan latihan vokal secara terus menerus agar bisa terlatih.
ü  Menggunakan suara diafragma / perut sehingga suara terdengar bertenaga (powerfull), jelas dan keras tanpa harus berteriak. Announcer harus terdengar powerfull saat membawakan acara agar audiens tertarik untuk mengikuti acara tersebut.
ü  Karakter vokal sesuai dengan acara yang dibawakan (radio: sesuai dengan format dan segmen radionya). Misalkan saat membawakan acara wanita, alangkah bagusnya jika suara announcer yang membawakan mempunyai karakter suara kewanitaan atau cewek.
Cara yang dapat dilakukan agar suara terdengar berkarakter dan bagus :
ü  Rilex, tidak gugup / nervous, santai, melakukan relaksasi (stretching dan breathing) jika announcer rilex, maka suaranya juga akan terdengar powerfull dan intonasinya terdengar jelas.
ü  Pengaturan pernafasan yang baik selama berbicara. Jangan berbicara terlalu cepat dan panjang sehingga pada akhirnya anda akan merasa ngos – ngosan sendiri. Aturlah pernafasan dengan baik saat berbicara. Berbicara dengan pelan akan dapat membantu anda mengatur nafas dengan baik.
ü  Memperhatikan intonasi dan stressing. Seorang announcer tidak boleh membacakan berita dengan nada yang datar – datar saja. Perlu adanya penekanan pada kalimat – kalimat tertentu.
ü  Berbicaralah dengan “gaya ngobrol” (conversational way), sehingga tercipta gaya komunikasi yang alamiah.
ü  Membentuk “mental image”
ü  Selalu fokus pada apa yang diucapkan. Announcer harus fokus agar tidak terjadi kesalahan saat pembaacaan naskah.
Kesan yang dapat dibentuk atau dihasilkan oleh announcer ialah :
ü  Jujur : karena disampaikan dengan tenang.
ü  Tulus : karena disampaikan dengan niat dan sungguh – sungguh
ü  Menyenangkan / mempesona teknik berbicara yang baik (volume, kecepatan, intonasi)
ü  Yakin, karena disampaikan dengan lancar.

Ada tiga kaidah announcing, Talk with one person : berbicaralah seolah – olah anda hanya berbicara dengan satu orang saja sehingga anda dapat berbicara dengan rilex, Talk with your friend : berbicaralah seolah – olah anda sedang berbicara dengan teman anda, sehingga kesan yang ditimbulkan adalah suara anda terdengar bersahabat, Talk using “smilling voice” : berbicaralah dengan suara yang ramah. Jika seorang announcer sudah dapat melakukan tiga kaidah diatas, maka announcer tersebut dapat dikatakan sebagai announcer yang berhasil.
Kebiasaan buruk yang dapat merusak vokal antara lain :
ü  Meniadakan huruf, jangan sekali – kali mencoba meniadakan huruf, karena itu akan menjadi sebuah kebiasaan dan membuat anda tidak profesional dalam bekerja.
ü  Malas membuka mulut, sebagai announcer anda harus mau membuka mulut selebar – lebarnya agar kata yang terucap dapat terdengar dengan jelas.
ü  Bicara dengan nada datar, monoton : jika ini terjadi audiens akan jenuh dan tidak tertarik, maka dari itu berilah sedikit penekanan pada kata – kata tertentu.
ü  Nada akhir kalimat berakhir sama dengan kalimat lain, usahakan nada saat membaca kalimat awal berbeda dengan nada saat membaca kalimat penutupan.
ü  Kecepatan berbicara tidak teratur, jika hal ini terjadi maka pernafasan anda akan terlihat jelek dan kalimat anda akan belepotan sehingga tidak terdengar jelas oleh audiens. Untuk narator harus mempunyai kecepatan yang stabil.
ü  Penekana kata / suku kata yang kurang / tidak tepat, penekanan kata itu penting namun jangan sampai salah pilih, jika ini terjadi maka akan fatal dan malah terdengar aneh di telinga.
ü  Mengulangi atau menggunakan kata yang sama melebihi dua buah dalam satu kalimat.
Dasar komunikasi terdiri dari manusia – makhluk sosial – interaksi – komunikasi – cara pandang – pikiran – perasaan – keinginan – dll. Unsur – unsur yang ada dalam komunikasi ialah komunikator dan komunikan. Ada komunikator yang akan menyampaikan pesan serta ada komunikan yang akan menerima pesan dari komunikator. Komunikasi efektif terjadi bila : pesan yang disampaikan komunikator dapat diterima dengan baik atau jelas sehingga tidak ada misskomunikasi, mampu menghasilkan perubahan sikap pada orang yang terlibat komunikasi, serta merupakan aset penting dalam komunikasi.
Manfaat dalam berkomunikasi ialah tersampaikannya gagasan atau fikiran dimana komunikan mengerti dan tidak terjadi misskomunikasi, terjadinya kesepahaman : yang awalnya antara komunikator dan komunikan berbeda faham setelah terjadi komunikasi maka ada kesepahaman diantara mereka.
Faktor – faktor yang mempengaruhi komunikasi adalah :
ü  Tepat waktu dan tepat sasaran: terjadinya komunikasi harus tepat waktu dan sasaran, jika tidak maka komunikasi tersebut tidak akan memberikan manfaat bagi keduanya.
ü  Lengkap, informasi yang disampaikan oleh komunikator harus lengkap dan detail.
ü  Memperhatikan situasi dan kondisi, komunikasi yang terjadi harus bisa fleksibel dengan situasi dan kondisi yang ada.
ü  Persuasif, pesan yang disampaikan harus mengandung daya persuasif yang tinggi agar bisa mempengaruhi komunikan.
ü  Menghindari kata – kata yang kurang baik / pemilihan kata yang tepat, dengan begitu komunikasi akan berjalan dengan baik dan lancar.

Prinsip – prinsip yang harus diperhatikan dalam komunikasi yang efektif :
ü  Respect           : rasa hormat dan saling menghormati.
ü  Emphaty          : kemmpuan menempatkan diri kita pada situasi yang dihadapi
orang lain
ü  Audible           : dapat didengarkan / dimengerti dengan baik
ü  Humble           : rendah hati
Untuk membangun komunikasi yang efektif, harus memperhatikan aspek – aspek berikut ini :
ü  Kejelasan : menggunakan bahasa yang mudah dimengerti komunikan, disampaikan secara jelas. Jika announcer mampu menggunakan bahasa yang sederhana, otomatis pesan yang akan disampaikan akan lebih mudah dipahami oleh komunikan
ü  Ketepatan / akurasi : kebenaran informasi yang disampaikan harus terjaga / diperlihatkan
ü  Konteks : informasi / bahasa yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan dimana komunikasi tersebut terjadi.
ü  Alur : bahasa dan informasi yang disampaikan hendaknya disusun dengan alur / sistematikan yang jelas.
ü  Budaya : memperhatikan tata krama dan etika.

Keterampilan dalam berkomunikasi dapat dipelajari melalui : - kenali audiens atau lawan bicara anda, jika anda telah mengenal audiens, maka dengan mudah announcer akan dapat menyesuaikan diri. – kenali materi atau skenario anda, jika anda telah memahami skenario, maka bukan hal yang sulit untuk memulai komunikasi yang efektif. –kenali pesan nonverbal anda (silent message).
Cara meningkatkan efektivitas dalam berkomunikasi antara lain :
ü  Atur kontak mata : jika anda mampu memelihara kontak mata dengan lawan bicara anda, maka pembicaraan anda akan terkesan menarik dan lebih dekat.
ü  Ekspresi wajah : jangan sampai saat berkomunikasi, ekspresi anda hanya datar saja, usahakan menyesuaikan ekspresi dengan topik yang sedang dibicarakan.
ü  Gesture : dalam berkomunikasi peran gesture sangat penting untuk mempertegas suatu kalimat.
ü  Busana : gunakanlah busana yang sopan dan rapi.
ü  Respect – emphaty – audible – care – humble

Komunikasi sebagai psikologi ialah suatu ilmu dimana dia berusaha menguraikan, meramal dan mengendalikan peristiwa mental serta perilaku komunikasi individu. Peristiwa mental yang dimaksudkan ialah proses yang mengantarai stimuli dan respons sebagai akibat berlangsungnya komunikasi. Sedangkan peristiwa perilaku ialah apa yang tampak ketika orang berkomunikasi. Salah satu ciri dari pendekatan psikologi komunikasi ialah mengarahkan perhatian pada perilaku manusia.
Komunikasi yang informatif dan komunikatif ialah suatu informasi dimana suatu pesan yang disampaikan dapat diambil oleh komunikan (seputar indonesia, liputan 6, fokus) dengan menggunakan bahasa yang santun dan baik (talkshow, interview).
Adapun pengaruh komunikasi terhadap orang lain ialah :
ü  Internalisasi : pengaruh sesuai dengan apa yang kita inginkan. Contohnya saat kita sakit, kita pergi ke dokter, kita pergi ke dokter untuk periksa, saat periksa kita menaati semua perkataan dokter agar lekas sembuh.
ü  Identifikasi : perilaku imitatif seorang anak, dosen yang ingin dipercaya oleh mahasiswanya mencari referensi sebanyak mungkin tentang materi yang akan disampaikan di kelas.
ü  Ketundukan : anggota geng motor baru yang diperlakukan tidak sepantasnya agar dia diterima oleh anggota geng lainnya.
Karakteristik komunikator antara lain :
ü  Kreadibilitas : persepsi komunikan akan sifat – sifat komunikator, terdiri dari dua komponen, yaitu keahlian dan kepercayaan. Contoh : saat ada dua seminar, yang satu mendatangkan pembicara dengan gelar sarjana, seminar yang satunya mendatangkan pembicara magister. Otomatis orang akan memilih mendatangi seminar dengan pembicara magister.
Atraksi : faktor – faktor situasional yang mempengaruhi atraksi interpersonal, seperti daya tarik fisik, kesamaan kemampuan. Contoh : MC yang menarik, ganteng atau cantik pada awalnya akan terlihat menarik, namun saat pembawaan acara belum tentu dia dapat membawakan acara denga  menarik.

CONTOH NASKAH STRAIGHT NEWS VERSI 2


LOGO 
STASIUN
KATEGORI                      : INFORMASI
FORMAT                          : STRAIGHT NEWS
FORMAT PENYAJIAN  : VOICE OVER
IDE                                   : SOSIAL
NASKAH BERITA TELEVISI
TOPIK                              : PEMBAGIAN PERTAMAX
GRATIS
ANGEL                            : YAMAHA BAGIKAN
VOUCHER 2L PERTAMAX
GRATIS UNTUK
PELANGGANNYA
DURASI                           : 1’
REPORTER                     : LINDA RAHMADANTI
NO
VISUAL
AUDIO
DURASI
1.
PEMBACA BERITA
ENAM RIBU VOUCHER 2L PERTAMAX DIBAGIKAN OLEH YAMAHA DI TIGA  KOTA UNTUK MEMANJAKAN PELANGGAN SETIANYA //
15”
2.
VCR START
SI/CH :
YOGYAKARTA,
YAMAHA BAGIKAN VOUCHER 2L PERTAMAX
GRATIS UNTUK
PELANGGANNYA

CUE:
MOBIL PERTAMINA
ANTRIAN PELANGGAN YAMAHA
PANITIA MENDATA PELANGGAN YAMAHA

-------------------ATMOSPHERE--------------------
SUARA RAMAI ANTRIAN PELANGGAN

ACARA DIGELAR DI YOGYAKARTA/ MAGELANG/ DAN PURWOKERTO DENGAN JATAH PERTAMAX 3000L DISETIAP KOTANYA// WAKTU PEMBAGIAN DILAKSANAKAN TIGA TAHAP/ PAGI / SIANG / DAN SORE// DISETIAP TAHAPNYA  MEMBAGIKAN 250 VOUCHER// VOUCHER DAPAT DITUKARKAN DI SPBU YANG TERTERA PADA VOUCHER//  ACARA DILAKSANAKAN SELAMA BULAN OKTOBER/ DENGAN AGENDA 2 HARI DISETIAP MINGGUNYA// ACARA INI DIHARAPAKN DAPAT MEMBUAT MASYARAKAT TAHU/ BAHWA DENGAN PEMAKAIAN PERTAMAX/ YAMAHA  TIDAK KALAH IRITNYA DENGAN MOTOR YANG LAIN//
45”

TOTAL

1’